Jumat, 02 Desember 2022

POHON ANGSANA



JENIS PERPOHONAN - Pohon Angsana termasuk salah satu jenis pohon pelindung yang paling sering digunakan sebagai peneduh jalan. Sama halnya dengan pohon pule, angsana juga memiliki daun lebat, batang pohon yang cukup besar dan mampu mengurangi polutan. Itulah sebabnya mengapa pohon peneduh berbunga ini kerap di tempatkan di sepanjang jalan. Sayangnya, keteduhan serta upaya penghijauan yang dihadirkan pohon ini sering terkalahkan dengan alasan keselamatan pejalan kaki dan pengguna jalan hingga membuat pohon ini banyak ditebang.

POHON TANJUNG

ANEKA PERPOHONAN - Selain sebagai perindang jalan dan pelindung dari cuaca panas, pohon tanjung juga difungsikan sebagai pohon hias. Berbeda dengan pohon angsana yang lebih banyak dijumpai di sepanjang jalan perkotaan, pohon tanjung biasanya lebih sering ditemui di sepanjang jalan kawasan pemukiman elit.

Dibanding pohon peneduh lainnya, pohon tanjung lebih disukai karena daunnya tidak mudah rontok dan rantingnya tidak mudah patah. Dengan begitu, jika jenis pohon pelindung ini Anda tempatkan sebagai peneduh rumah, maka Anda tidak akan dibuat capek membersihkan daunnya yang gugur.

POHON BERINGIN



ANEKA PERPOHONAN -  Ingin menghadirkan suasana sejuk dengan udara segar di sekitar area rumah? Menanam pohon beringin bisa jadi solusinya. Dengan karakter ukurannya yang besar, daun yang lebat dan akar gantung yang banyak pohon bernama latin Ficus Benjamina ini akan membuat suasana rumah Anda menjadi semakin asri di tengah teriknya panas matahari. Namun, sebelum Anda benar-benar menanam pastikan Anda memiliki lahan yang cukup luas untuk menampung pohon tersebut jika semakin besar.

Selasa, 15 November 2022

10 NEGARA DENGAN JUMLAH POHON TERBANYAK DIDUNIA, INDONESIA NOMOR BERAPA?

 




9NAGAPOKER - Di dunia ada lebih dari 3 triliun pohon yang tersebar di berbagai negara. Sebuah studi yang dirilis dalam jurnal Nature mengungkap negara yang memiliki pohon terbanyak di dunia.
Dilansir dari Tree Hugger (5/10) dalam jurnal Nature ini dijelaskan bahwa para peneliti awalnya mengira terdapat 400 miliar pohon di dunia, namun data ini ternyata keliru. Dalam perhitungan terbaru, jumlah pohon di dunia mencapai 3 triliun pohon alias 7 kali lipat dari perhitungan awal.


Negara dengan Jumlah Pohon Terbanyak

1. Rusia
Rusia menjadi negara dengan jumlah pohon terbanyak di dunia. Menempati urutan pertama, Rusia memiliki lebih dari 642 miliar pohon. Menurut The Washington Post, para peneliti sudah melakukan analisis untuk jumlah pohon di Rusia.

Saat ini diperkirakan sekitar 45% dari daratan negara ini ditutupi oleh hutan. Tentu saja hal ini baik untuk lingkungan.

2. Kanada
Di urutan kedua ada Kanada dengan 318 miliar pohon. Sekitar 40% dari daratannya tertutup pohon, dan ini mewakili 30% hutan global. Pohon cemara termasuk yang paling melimpah di Kanada.

3. Brasil
Brasil berada di tempat ketiga dengan jumlah pohon 302 miliar. Hutan Amazon menjadi salah satu habitat bagi kekayan hayati di Brasil.

4. Amerika Serikat
Amerika Serikat berada di urutan keempat dengan jumlah 228 miliar pohon. Sekitar 30% dari negara ini ditutupi dengan hutan yang asri. Alaska menjadi negara bagian yang paling banyak ditumbuhi pohon.

5. China
China memiliki 140 miliar pohon, yang mencakup sekitar 23% wilayahnya. Deforestasi menjadi masalah serius di China karena adanya pembangunan yang berjalan begitu cepat.

Pemerintah China telah mencoba untuk mengimbangi keberadaan hutan dengan proyek-proyek yang dimulai pada tahun 1978. Masyarakat mulai diimbau menanam pohon untuk menahan serangan Gurun Gobi.

6. Republik Demokratik Kongo
DRC memiliki 101 miliar pohon dan lebih dari 600 spesies pohon. DRC menjadi negara yang memiliki hutan dengan aneka tumbuhan langka di Afrika.

7. Indonesia
Indonesia memiliki hampir 81 miliar pohon, mencakup hampir 46% dari luas daratannya. Iklim hujan tropis menjadikan Indonesia memiliki tanah yang subur untuk ditumbuhi aneka pohon idngoal.

8. Australia
Australia memiliki 77 miliar pohon. Negara Kanguru ini dikenal sebagai tempat tumbuhnya berbagai pohon khas berkayu putih atau dikenal sebagai pohon karet. Daun pohon ini adalah makanan favorit koala.

9. Bolivia
Negara Amerika Selatan ini memiliki 59 miliar pohon. Pepohonan menutupi sekitar 50% dari luas daratannya dan terdapat keanekaragaman hayati yang sangat beragam karena topografi negara yang bervariasi.

10. Meksiko
Meksiko berada di tempat ke-10 dalam daftar ini. Jumlah pohon di Meksiko diperkirakan ada 57 miliar pohon. Hutan di Meksiko menjadi rumah bagi ribuan spesies endemik.


Download Apps betcepat

MENGENAL NUSA DUA DARI KAWASAN TANDUS MENJADI PRESTISIUS



Keindahan alam Bali selalu memikat siapa pun untuk dijelajahi. Kondisi geografis dari pulau seluas 5.780 kilometer persegi ini sungguh lengkap, mulai dari perairan dan koleksi bawah lautnya nan mempesona hingga pesisir pantai berpasir putih dan kawasan pegunungan berhawa sejuk. Nyaris setiap sudut pulau berpenduduk 4,32 juta jiwa berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2020 itu punya potensi wisata untuk dikunjungi oleh 9nagapoker.

Salah satunya adalah kawasan Nusa Dua, yang letaknya di ujung selatan Pulau Bali atau sekitar 40 kilometer dari Denpasar, ibu kota provinsi. Nusa Dua masuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, dan secara kontur terdiri atas perairan dengan pantai berpasir putih hingga perbukitan kapur di ketinggian 350 meter di atas permukaan laut (mdpl) berdasarkan kutipan dari idngoal.

Sebagai daerah pesisir yang berhadapan dengan Samudra Hindia, Nusa Dua terbilang panas dengan cuaca harian berkisar 30-32 derajat Celcius. Kendati demikian, Nusa Dua merupakan favorit investor untuk mendirikan penginapan. Menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali 2021, di Kecamatan Kuta Selatan telah berdiri sekitar 134 hotel berbintang.

Sebanyak 61 di antaranya adalah hotel bintang empat dan lima tersebar di Kelurahan Jimbaran, Pecatu, Tanjung Benoa, Ungasan, dan Benoa. Beberapa di antara hotel tadi berada di kawasan The Nusa Dua. Ini adalah sebuah kawasan pariwisata terpadu dan paling prestisius di Indonesia dan dunia.

Pengelolanya adalah badan usaha milik negara PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Namun siapa sangka kawasan asri dan hijau oleh aneka pepohonan terselip di antara belasan penginapan itu semula hanya berupa lahan tandus dan kering.

Menurut sejarawan Universitas Udayana I Gede Agus Febriawan, jauh sebelum industri pariwisata berkembang dan terbangun kawasan The Nusa Dua seperti sekarang, lokasi tersebut adalah lahan kurang produktif. Masyarakat dari tiga desa di sekitar situ, yakni Kampial, Peminge, dan Bualu memanfaatkan pantai dan kebun sebagai sumber penghasilan mereka. 

Selain melaut untuk mendapatkan hasil tangkapan berupa aneka ikan, masyarakat juga melakoni profesi bertani kendati sulit untuk menanam padi akibat lahan yang kering. Mereka hanya mampu menanam ubi, singkong, dan lainnya dengan hasil yang tidak begitu baik. Demikian terungkap dalam penelitiannya berjudul Migrasi dan Perubahan Sosial di Nusa Dua 1970-2013 dan tayang di Jurnal Humanis Fakultas Ilmu Budaya Unud pada Mei 2017.

Pemerintah kemudian memutuskan untuk memanfaatkan kawasan lahan kering dan tidak produktif tetapi memiliki keindahan panorama alam berupa pantai yang indah berpasir putih memukau sebagai kawasan pariwisata budaya papan atas. Semua itu terjadi pada 1969 saat Pemerintah Indonesia dan Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) memulai penyusunan rencana awal pengembangan pariwisata terintegrasi di Bali.

Sebuah perusahaan konsultan milik Pemerintah Prancis bernama Centrale Société pour I’Équipement Toristique Outre-Mer (SCETO) ditunjuk pada 1970 untuk melakukan penelitian dan menyusun rencana awal pengembangan pariwisata di Bali secara berkelanjutan. Hasil studi SCETO itu menyebutkan, pariwisata yang dapat dikembangkan di kawasan tandus ini perlu menitikberatkan pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pada sisi lain SCETO meminta agar pemerintah turut melestarikan nilai-nilai budaya, struktur sosial masyarakat, dan lingkungan alam.

Lewat hasil studi pariwisata tadi, Indonesia dan UNDP menunjuk Pacific Consultant International untuk menyusun cetak biru Kawasan Pariwisata Terpadu Nusa Dua yang belakangan dikenal sebagai The Nusa Dua. Mengutip website Kementerian Sekretaris Negara, untuk mewujudkan cetak biru itu, dibentuklah PT Pengembangan Pariwisata Bali atau Bali Tourism Development Corporation (BTDC) pada 1973 silam.

BTDC bertugas menyiapkan lokasi pembangunan, cetak biru lebih terperinci, dan menciptakan infrastruktur berstandar dunia sehingga mampu menarik investor global berinvestasi ke Nusa Dua Resort, nama awal kawasan itu. Pada Mei 1983, Nusa Dua Beach Hotel diresmikan Presiden RI ke-2 Soeharto dan menjadi hotel pertama di sana dengan kapasitas 450 kamar. Hotel tersebut kini mayoritas sahamnya dimiliki oleh Sultan Hassanal Bolkiah lewat Brunei Investment Agency (BIA).

BTDC sendiri merupakan cikal bakal tercetusnya ITDC pada 2014. Karena saat itu, Pemerintah Indonesia juga ingin mengelola Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, untuk menjadi kawasan pariwisata terpadu serupa Nusa Dua. Sehingga perubahan nama itu perlu dilakukan karena cakupannya tak lagi di seputar Bali saja.

Konsistensi pengelola dalam mengikuti zonasi tata ruang, batas garis pantai, konsep lanskap, desain utilitas serta sistem keamanan seperti tercantum dalam rencana induk pembangunan sejak 1972 membuat The Nusa Dua menerima berbagai penghargaan. Misalnya, Kalpataru serta sertifikasi Tri Hita Karana dari Tri Hita Karana Bali Foundation.

Pada 2004, kawasan seluas 300 hektare yang terdiri dari 19 hotel dan resor bintang lima dengan 5.285 kamar tersebut menyabet penghargaan tingkat global berupa sertifikasi pertama Green Globe 21 Asia Pacific. Sertifikasi itu untuk kategori Community Resort, diberikan oleh Green Globe Foundation, sebuah lembaga global yang didukung oleh PBB.

Selain hotel dan resor mewah, The Nusa Dua dilengkapi penataan lanskap menawan dengan tetap mempertahankan suasana hijau diselingi lintasan lari berkilometer panjangnya bahkan hingga ke pesisir pantai. Terdapat rumah sakit, pusat perbelanjaan, lapangan golf, sejumlah restoran papan atas, dan objek wisata Water Blow yang terkenal.

Ada pula Museum Pasifika berisi lebih dari 600 karya dan terdiri dari 11 paviliun diwakili Indonesia, Italia, Belanda, Indo-Eropa, Indochina, Polinesia, Tapa, Asia, dan Pasifik. Berdiri pula Pura Nusa Dharma di kawasan tebing Nusa Dharma. Tempat persembahyangan umat Hindu ini dibangun pada 1948 silam oleh Tan Sie Yong sebagai hasil akulturasi.

Kawasan Nusa Dua juga kerap menjadi alternatif wisata pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE) kelas dunia. Karena terdapat dua pusat konvensi berstandar global, yakni Bali International Convention Centre (BICC) dan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Kedua tempat itu berdaya tampung total hingga 30.000 orang.

Kedua fasilitas MICE tersebut telah digunakan untuk menjadi tuan rumah dalam berbagai acara berskala dunia antara lain Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 1976, 2003, 2011; Pertemuan Persiapan IV KTT Bumi 2002, Konferensi Perubahan Iklim PBB 2007, KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik 2013.

Kemudian Kontes Miss World 2013, Bali Democracy Forum 2014, Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, dan Konferensi Mitigasi Bencana PBB 2022, Mei 2022 lalu. Terbaru adalah terpilihnya BNDCC dan BICC sebagai lokasi KTT G20, 15--16 November 2022. Masih ada puluhan acara berkelas internasional lainnya dengan skala lebih kecil yang memakai jasa kedua tempat konvensi di atas.

The Nusa Dua pada 2001--2008 juga pernah menjadi tuan rumah turnamen tenis dunia, WTA Tour Tier III yang diikuti sederet petenis peringkat 20 besar dunia saat itu. Sejumlah mantan ratu tenis dunia pernah tampil di turnamen berhadiah total USD225 ribu (Rp3,5 miliar) ini. Seperti Arantxa Sanchez Vicario, Lindsay Davenport, Ana Ivanovic, Jelena Jankovic, Anastasia Myskina, Li Na, Conchita Martinez, Svetlana Kuznetsova, Elena Dementieva, dan Nadia Petrova.

Nusa Dua juga pernah diinapi para pemimpin dunia seperti dua Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan dan Barack Obama serta Raja Salman dari Arab Saudi dan tentu saja Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah. Termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Bahkan Putin selalu ingat Nusa Dua karena ia pernah mendapatkan kejutan kue ulang tahun dari para pemimpin dunia saat menghadiri KTT APEC di Nusa Dua, sembilan tahun silam.

Semoga saja pesona Nusa Dua dengan pantai berpasir putih dan birunya air laut mampu mendamaikan dua pemimpin negara yang sedang bertikai, Rusia dan Ukraina pada KTT G20. Sekaligus membuktikan kepada dunia bahwa Bali dan Nusa Dua tetap masih pantas menjadi tempat healing terbaik di seantero jagat di saat pandemi siap berakhir.

Untuk lebih lengkap silakan berkunjung ke betcepat

7 JENIS POHON TERBAIK UNTUK PENEDUH RUMAH



Setiap orang selalu mendambakan memiliki halaman rumah yang nyaman dan indah. Tak heran, beragam cara dilakukan banyak orang untuk menghias halaman rumahnya agar tampak cantik dan asri. Salah satu cara yang paling banyak digunakan ialah menanam aneka pepohonan di halaman rumah.

Selain terlihat hijau dan asri, banyaknya pohon di halaman rumah juga berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan pemiliknya. Semakin banyak pohon yang tumbuh, maka semakin baik untuk kesehatan jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, meskipun hanya memiliki bentuk rumah sederhana, namun tidak ada salahnya untuk menanam beragam pepohonan agar terlihat cantik dan nampak asri menurut 9nagapoker

Ada beragam jenis pohon yang cocok digunakan sebagai peneduh rumah. Biasanya jenis pohon ini memiliki daun yang rindang, sehingga akan memberi suasana sejuk dan segar apabila berada di bawahnya. Lantas jenis pohon apa saja yang cocok digunakan sebagai peneduh di halaman rumah? Simak ulasannya berikut ini menurut betcepat.


Pohon Mangga

Siapa yang tidak kenal pohon mangga? Pohon yang biasa d tanam di halaman rumah ini menjadi salah satu jenis tanaman yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain memiliki daun rindang, pohon ini juga dapat menghasilkan buah yang manis dan segar apabila sudah matang. Tak heran, kalau banyak orang membudidayakan pohon ini sebagai agrobisnis.

Cara menanam pohon mangga di halaman rumah cukup mudah, Anda hanya perlu menyiapkan pot besar yang telah berisi tanah, kemudian tanam dan letakkan pohon mangga sesuai keinginan. Selain tumbuh dengan daun rindang, pohon mangga juga terlihat sangat kokoh, sehingga cocok ditanam untuk peneduh rumah menurut 


Pohon Kamboja

Pohon kamboja merupakan salah satu jenis pohon berbunga yang banyak ditemukan di pulau Bali. Jenis pohon ini memiliki daun rindang yang cocok ditanam di area halaman rumah. Selain itu, bunganya yang harum dengan mahkota berwarna putih ini sering dijadikan ritus ritual upacara umat hindu di Bali.

Pohon kamboja sangat cocok ditanam di halaman mudah yang memiliki gaya arsitektur tradisional. Selain dapat memberi kesejukan, pohon ini juga akan membuat halaman rumah Anda semakin cantik dan indah.


Pohon Pinus

Pohon pinus merupakan salah satu jenis pohon yang umumnya tumbuh dan berkembang secara bergerombol. Pohon ini memiliki batang kokoh dengan daun yang sangat rindang, sehingga cook digunakan untuk hiasan halaman rumah.

Selain itu, jenis pohon ini juga tidak membutuhkan banyak perawatan, cukup dirapikan secara berkala, maka pohon pinus akan memberi suasana asri dan sejuk untuk halaman rumah.


Pohon Palem

Apabila Anda pecinta pohon yang memiliki bentuk unik, maka pohon palem bisa menjadi pilihan untuk Anda tanam di halaman rumah. Pohon ini memiliki guratan-guratan cantik di bagian ruas pelepahnya, sehingga cocok digunakan untuk hiasan dengan desain taman minimalis.

Selain itu, sebagain masyarakat juga memercayai bahwa pohon palem dapat memberi keberuntungan bagi pemilik rumah.


Pucuk Merah

Pucuk merah merupakan salah satu jenis pohon peneduh yang memiliki daun berwarna hijau kemerahan. Pohon ini sangat cocok sebagai peneduh rumah karena memiliki daun rindang dengan aroma khas. Semakin tua daunnya, maka warnanya juga akan semakin hijau dan rindang.

Pohon pucuk merah sangat cocok ditanam di halaman rumah yang tidak terlalu luas. Sebab, jenis pohon ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, sehingga dapat digunakan untuk hiasan dengan desain rumah minimalis.


Kiara Payung

Kiara payung merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki daun rindang dan mampu menyerap karbondioksida dengan sangat baik. Sehingga jenis pohon ini akan memberi suasana sejuk dan teduh karena jumlah oksigen yang dikeluarkan pohon ini cukup banyak. Oleh karena itu, pohon kiara payung cocok sebagai peneduh di halaman rumah.


Pohon Tanjung

Pohon yang paling banyak kita jumpai di pinggir jalan salah satunya ialah pohon tanjung. Banyaknya pohon tanjung di pinggir jalan membuat suasana jalanan menjadi sejuk dan teduh. Hal ini karena pohon tanjung memiliki daun rindang dengan batang pohon yang cukup kokoh.

Selain cocok ditanam di pinggir jalan, jenis pohon ini juga dapat Anda gunakan sebagai penghias halaman rumah. Bentuk pohon dan daunnya yang menyerupai payung dapat membuat suasana halaman rumah Anda akan semakin terlihat sejuk dan tampak asri.


sumber : idngoal